Minggu, 22 September 2013

Paman Sam Tidak Lagi Cinta Berkendara

Hampir selama 40 tahun, jarak berkendara masyarakat dijadikan tolak ukur gairah industri kendaraan pribadi di Amerika Serikat. Namun, belakangan hal tersebut turun drastis seiring dengan resesi ekonomi yang membuat masyarakat "Negeri Paman Sam" emoh atau setidaknya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Asumsinya sederhana, semakin sedikit orang di tempat kerja, semakin berkurang juga orang yang berkendara.

Masalanya, di saat ekonomi sudah mulai pulih pun, jarak berkendara warga tetap saja terus menurun. Hal itu terungkap dalam studi dilakukan Volpe, lembaga riset transportasi yang menyatakan dalam sewindu jarak berkendara individu di Amerika Serikat turun drastis. Pada akhir semester pertama 2004, jarak berkendara masih berada di kisaran 900 mil (sekitar 1.448 Km) berbanding hanya 820 mil sekitar (1.319 km) perbulan pada 2012.

"Beberapa penyebabnya tidak baru. Kepemilikan kendaraan pribadi sudah sampai pada titik jenuh. Beberapa kalangan mengurangi berkendara sering bertambahnya usia hingga mereka yang berpikir terlalu mahal untuk membeli kendaraan pribadi," ujar peneliti Volpe, David Pace, seperti yang dilansir yahoo finance, beberapa waktu lalu.

Pace melanjutkan, khusus untuk pengendara muda, penurunan berkendara buka hanya karena biaya, melainkan juga karena adanya pembatasa lisensi untuk pengemudi remaja. Selain itu, ada beberapa analis beranekdot bahwa remaja Amerika Serikat mungkin tidak lagi bersosialisasi dengan saling bertemu, tetapi dengan saling mengirim pesan singkat lewat perangkat digital mereka.
Namun, hal itu terbantahkan karena ternyata kemajuan teknologi telekomunikasi tersebut hanya menyumbang 1 persen dari total penurunan. Bahkan penaikan perdagangan dalam jaringan (e-trade) juga tidak berkorelasi dengan hal itu. " Faktanya penurunan itu juga tidak mencerminkan adanya pergantian moda transportasi. Tidak ada kenaikan penggunaan transportasi umum, sepeda dan jalan kaki,"

Studi lain dari Institut Penelitian Transportasi, Universitas Michigan, menemukan gejala serupa. Masyarakat Amerika Serikat (Negeri Paman Sam) menghabiskan waktu lebih sedikit di dalam mobil, mendapatkan lisensi pengemudi di usia lebih tua dan secara umum tampaknya tidak lagi jatuh cinta pada kendaraan roda empat. Ironisnya, penurunan berkendara itu terus turun signifikan pada pengendara pria ketimbang wanita. Tercatat, penurunan terjadi disetiap kelompok umur pria, kecuali pada mereka yang berusia di atas 65 tahun.

"Masa maskulinitas yang diukur berdasarkan kendaraan yang dikendarai sudah berakhir. Para remaja tidak lagi peduli dengan apa yang mereka kendarai," ujar peneliti kebiasaan bertransportasi, Nancy McGuckin.

Anehnya, pasar otomotif negeri adidaya itu tetap tumbu sekitar dua digit tahun ini. Perusahaan konsultan LMC Otomotif memperkirakan total penjuala mobil bakal mencapai 15,6 juta unit sampai akhir tahun naik dari 14,5 juta unit di 2012. Bagaimanapun juga angka itu lebih rendah sekitar 2 juta unit jika dibandingkan dengan di masa sebelum resesi.
"Mungkin hanya karena Amerika sudah tidak cinta lagi terhadap mobil mereka," demikian tanggapan Federal Highway Administration menilai laporan tersebut.

Sumber Media Indonesia, 2 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar