KELANGKAAN bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Jawa tidak terjadi di Kalimantan Timur terutama di Kota Balikpapan. Dari pantauan Media Indonesia di sejumlah SPBU di Balikpapan, tidak ada antrean panjang kendaraan di setiap SPBU. Antrean masih dalam keadaan normal.
External Relation Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Andar Titi Lestari, kemarin, meminta masyarakat di Kalimantan agar tidak panik menyikapi kelangkaan BBM yang terjadi di sejumlah daerah di Pulau Jawa dengan ikut antre di SPBU mendapatkan BBM karena ketersediaan kuota BBM di Kalimantan masih mencukupi.
“Kondisi di Kalimantan atau Balikpapan terbilang aman, kuota BBM solar dan premium stoknya masih aman. Pasokan BBM solar dan premium di bawah MOR V juga tidak akan disalurkan ke luar Jawa atau daerah lain. Sesuai dengan aturan pemerintah untuk wilayah Kalimantan, penye barannya di Kalimantan tidak disalurkan ke daerah lainnya, ini sudah ketetapan pemerintah,” ujar Andar Titi Lestari.
Menurut data Januari sampai Juni 2014, penyaluran solar di Kalimantan telah terealisasi sebesar 594.389 kiloliter (kl) (kuota APBN 2014 untuk Kalimantan 1.083.628 kl) dan realisasi penyaluran premium sebesar 1.090.871 kl (kuota sebesar 2.487.483 kl).
Di Kalsel, Gubernur Rudy Ariffi n meminta para orang kaya di wilayah itu tidak mengonsumsi BBM subsidi untuk memberi kesempatan kepada warga yang memang berhak mendapatkan subsidi.
“Pembatasan BBM subsidi ini merupakan kebijakan nasional, tetapi kita tetap meminta BPH Migas untuk menambah kuota BBM subsidi bagi Kalsel khusus untuk tahun mendatang,”ucap Rudy Arifi n.
PT Pertamina Region VII Sulawesi memastikan persediaan BBM bersubsidi dan elpiji di Sulawesi Selatan tetap aman hingga akhir tahun ini. Pasokan BBM di Medan, Sumatra Utara, juga dipastikan aman. Demikian pula di wilayah Nusa Tenggara Timur, BBM tersedia hingga akhir tahun. Namun, pengetatan BBM bersubsidi sudah dilakukan di wilayah Bengkulu dan Provinsi Bangka Belitung. (SY/ DY/LN/RF/PO/PS/JH/N-4) Media Indonesia, 27/08/2014, hal 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar