Jumat, 07 November 2014

Harga Cabai di Batam Tembus Rp83 Ribu

Harga cabai merah d i Batam, Kepulauan Riau, terus melambung. Bahkan, kemarin, harga cabai merah mencapai Rp83 ribu per kg.Kenaikan ini disebabkan minimnya pasokan.

“Kami dapat dari pemasok saja sudah Rp78 ribu, awal pekan ini. Makanya kami jual di atas Rp80 ribu/kg.Akhir pekan lalu harga masih stabil sekitar Rp45 ribu/ kg. Pekan ini tiba-tiba meroket,“ kata Dompak Sibarani, pedagang cabai di Pasar Mega Legenda, Batam Center, Kecamatang Batam Kota, Batam, kemarin.

Untuk cabai rawit, pedagang di sejumlah pasar di Batam sudah menjual dengan harga Rp65 ribu/kg dan cabai hijau panjang Rp75 ribu/kg.

Kondisi serupa juga terjadi J di Kota Jambi. Harga cabai keriting di kota itu sudah menembus Rp60 ribu per kg.Kenaikan harga cabai merah keriting juga diikuti cabai rawit hijau yang mencapai Rp55 ribu per kg.

Di Pasar Tradisional (Induk) Angso Duo Kota Jambi, melambungnya harga cabai rawit dan cabai keriting tersebut disebabkan kurangnya pasokan.

“Pasokannya kurang. Dari pedagang agen harganya dipatok segitu. Jadi, mau apalagi? Kabarnya pasokan berkurang karena produksi cabai di daerah produsen seperti Padang dan Curup, Bengkulu, anjlok karena kemarau. Bisa juga akibat isu penaikan harga BBM,“ ungkap Hidayah, pedagang cabai di Pasar Angso Duo Kota Jambi.

Melambungnya harga ko moditas musiman itu dibenarkan Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, Filda Deviarni.
“Sudah sepekan ini terjadi gejolak kenaikan harga cabai.Paling tinggi hari ini, di Kota Jambi menembus Rp60 ribu.Diperkirakan, di pelosok kabupaten bisa lebih mahal. Kalau komoditas bahan pokok lain, harga dan persediaan masih normal,“ kata Filda, kemarin.

Selain cabai, harga sejumlah kebutuhan pokok lainnya juga ikut melonjak. Di Bandung, Jawa Barat, harga kebutuhan pokok merangkak naik. Kenaikan dari 50 persen hingga 100 persen.

Harga beras jenis menengah per hari naik Rp1.000 per kilogram. Beras kurmo kini dijual Rp11 ribu, atau naik Rp3.000 dari harga sebelumnya.

Beras lokal kenaikannya Rp2.000 per kg. Nanang, salah seorang pedagang beras di Pasar Tradisonal Kosambi, menyebutkan naiknya berbagai jenis beras, terutama kelas menengah, berdampak pada penjualan.

“Ya, penjualan berkurang hingga 30 persen. Itu baru dua hari,“ tuturnya. Di Nusa Tenggara Timur, Bulog Divisi Regional (Divre) setempat terus menambah pasokan beras ke pasar guna menetralisasi harga beras yang melonjak sejak pertengahan Oktober 2014.

Sampai kemarin, beras yang digelontorkan ke pasar berjumlah 126 ton dari posisi dua pekan lalu sebesar 10 ton.(Tim/N-1) Media Indonesia, 5/11/2014, halaman 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar